July xx th,Summer Break Time
Bakery Latte,coffee session
Jong Hee POV
Matahari sedang tidak bersahabat bulan ini,yeah,panasnya begitu terik padahal aku sudah memakai kaos tanpa lengan.benar-benar menusuk.bulan ini tidak begitu banyak pengunjung yang datang ke kafe.dan tahu sendiri,hari ini memasuki hari pertama musim panas,sebagian orang memilih berlibur ke pantai atau ke kolam renang umum untuk bersenang-senang menikmati musim panas.
Dan aku? Oke,katakan saja aku satu-satunya orang yang betah panas-panasan sambil mengecek daftar logistik kafe untuk sebulan ke depan.kenapa aku melakukan ini?
Eun Ra yang biasa mengecek logistik bulanan jatuh sakit,dan yang lain tidak ada yang bisa melakukannya kecuali sharp tounge girl aka Eun Ra. Karena mereka libur musim panas lebih awal ditambah punya kepentingan masing-masing.
Oh God, –seharusnya— aku ucapkan terima kasih pada-Mu ternyata tidak hanya aku yang melewati musim panas yang terik menusuk dengan pekerjaan tambahan ini.dan di pantry bagian kopi pada meja setengah lingkaran dari kayu jati,aku mengerjakan tugas itu ditemani seseorang.
Lebih tepatnya dia hanya memandangiku.
Yifan.
Pria ini seperti tidak mengenal musim,tidak mengenal waktu,selalu datang ke Kafe.dia selalu memakai berbagai alasan supaya bisa tinggal lebih lama di kafe ini,atau hanya sekedar membiarkannya curhat panjang lebar tentang apapun.
“Miss Jong,why so diligent?in summer time like this,you must work and spend your summer time with this?”,ia menunjuk daftar logistic yang sedang kukerjakan.
“lalu kau?kenapa tidak berlibur atau pergi mencari wanita untuk diajak kencan,Mr.Yifan,apa kau tidak ada kerjaan lain selain nongkrong disini?”, ucapku setengah memerintah,sambil mengerjakan daftar logistic di komputer.
aku tahu pria ini akan mengelak dan membalikkan kata-kataku,memang terdengar to the point dan dia membalas dengan kekehan.
“hahaha..dating?i’m dating right now.with you..”
Ok.katakan saja dia paling payah dalam bercanda,tapi menurutku candaannya tadi benar-benar garing,segaring kerupuk goreng.aku menanggapinya dengan ikut tertawa garing.
Continue reading →
You must be logged in to post a comment.